Cute Angel - Fiha Blog

Friday, October 28, 2016

Mengambil Pelajaran Dari Sebuah Film

Film Bermutu yang Universal

Film ini ini bersifat universal dan tidak menggurui karena didominasi oleh muatan ketabahan, kejujuran tanggung jawab, serta keperdulian.
Film Children of Heaven lebih banyak menfokuskan pada dunia anak-anak. Menurut saya film ini bisa menjadi inspirasi sekaligus pembelajaran bagi pemerintah Indonesia khususnya stake holder yang menangani problem anak-anak jalanan maupun anak terlantar yang menjadi salah satu problem pelik di negeri ini. Lebih-lebih terjadinya praktek mutilasi dan pemerkosaan biadab terhadap anak-anak. Padahal di UUD 1945 sangat jelas diterangkan, bahwa mereka dilindungi dan menjadi tanggungan negara.

Children of heaven, sungguh sebuah film bermutu dan bisa dinikmati oleh semua kalangan. Film Nominasi Oscar ini meraih penghargaan pada Montreal World Film Festival, Newport International Film Festival, dan Silver Screen Awards di Singapore International Film Festival.


Tidak ada baku tembak, kejar-kejaran mobil lalu tergelincir dan meledak terbakar di jalan beraspal, juga suara mesiu ataupun ledakan bom dan tentu saja tidak mengenkspos kevulgaran pornografi di tayangan film Children of heaven ini, seperti yang terjadi film layar lebar Indonesia pada akhir-akhir ini lagi ramai diperbincangkan dan menjadi polemik banyak kalangan.
Fenomena ini menarik perhatian saya untuk mengulas tentang Children of heaven dalam salah satu posting saya dalam mengikuti Djarum Black Blog Competition ini.

Bila dicermati Children of Heaven adalah sebuah film drama rumah tangga biasa. Namun yang berbeda dari film garapan sutradara Iran terkemuka Madjid Madjidi ini, mampu membuat penonton terpukau, nyaris tak beringsut sedikitpun dari tempat duduk kita.

Karena tulisan ini sekedar sinopsis singkat, untuk mengobati rasa penasaran anda, akan lebih baik mencari dan menyimak filmnya secara lengkap lewat cd atau dvdnya di toko-toko kaset di kota anda. Karena di you tube internet hanya berdurasi sekitar 10-30 menit.

Tak hanya rasa iba dan kesedihan mendalam yang membuat penonton terenyuh menyaksikan sepasang bintang cilik ini beraksi. Namun keluguan dan kelucuanpun terkadang mampu membuat kita penonton tertawa terbahak-bahak.

Saat Anda menonton film ini, terkesan sederhana dan dapat diestimasi biaya pembuatannya film ini pun sangat murah dibandingkan kebanyakan film layar lebar Indonesia yang menghabiskan dana miliaran rupiah tetapi hanya mengumbar kekerasan, klenik dan seksual secara vulgar.
Saya sangat berharap kepada stake holder perfilman Indonesian serta para sponsor tidak terkecuali kepada pihak Djarum black untuk lebih support dalam pembuatan film-film seperti ini.


Sinopsis Singkat
Kisah film ini diawali dengan sosok bocah lelaki bernama Ali dan mempunyai adik perempuannya Zahra dan seorang lagi masih bayi.

Anak belasan tahun dari keluarga Karim ini hidupnya sangat sederhana yang tergolong keluarga miskin. Maklum, Karim ayahnya hanya seorang Marbot pengurus mesjid di tempat tinggalnya.
Kemiskinan itulah yang membuat titik persoalan di film yang berdurasi 88 menit ini.

Ali yang mendapat tugas dari sang ibu untuk membeli kentang di pasar, awalnya memperbaiki sepatu adiknya Zahra pada seorang tukang sol sepatu.
Saya teringat Tukang sol sepatu ini, dilihat dari penampilan serta peralatan yang dimilikinya, mirip sekali dengan Uba Jeno, tukang sol sepatu di kampung saya. Hehee...

Usai sepatu adiknya dijahit oleh tukang sol sepatu, lalu dibungkus pakai kantong plastik kresek dan meneruskan tugas dari ibundanya ke pasar sayur mayur.

Untuk memudahkan belanja yang dipesan ibunya Ali menaruh sepasang sepatu butut yang tadi di kantong plastik kresek ke sela-sela tumpukan kotak kayu di bawah sisa barang dagangan. Sialnya sepatu jahitan tersebut selanjutnya terbawa oleh tukang sampah yang membersihkan lingkungan kios-kios.

Tak heran usai belanja kentang, Ali tidak menemukan sepatu adiknya yang disimpanya di sela-sela tumpukan kotak kayu dekat barang dagangan.
Kalang kabut Ali mencarinya. Ia pun mencoba mengendap-endap mencari sepatu itu, namun penjual sayur mayur didekatnya menjadi terganggu dan berang melihat Ali seolah-olah ingin mencuri barang dagangannya. Ali pun diusir dan dikejar sehingga Anak malang itu lari tunggang langgang.

Sesampainya di rumah Ali menjadi cemas dan pucat pasi. Berulang kali Zahra adiknya menanyakan sepatu yang diperbaiki, namun Ali tak bergeming.
Akhirnya dengan jujur ia katakan bahwa sepatunya hilang di pasar sayur. Saat itulah Zahra terlihat sangat sedih karena ia tidak memiliki sepatu lagi, karena memang hanya satu-satunya untuk Zahra ke sekolah.

Ali pun berusaha menghibur adiknya dengan memberikan pinsil kesukaannya. Bahkan Ali memberikan pulpen bagus yang ia dapat dari penghargaan atas prestasinya sebagai murid terpandai. Tentu saja dengan catatan agar Zahra tidak memberitahukan orang tuanya kalau ia tak memiliki sepatu lagi.

Yang menarik di film ini, Zahra bergantian memakai sepatu butut satu-satunya milik Ali. Kebetulan Zahra sekolah pagi sedangkan Ali masuk siang.
Di tengah jalan keduanya selalu memakai sepatu tersebut bergantian. Tidak jarang Ali sering terlambat masuk sekolah.
Celakanya, suatu hari sepatu yang dipakai Zahra jatuh di sebuah got berair mengalir deras. Dengan kalang kabut Zahra mengambil sepatu yang terbawa arus kali kecil. Namun beruntung masih ada orang yang mau menolong mengambilkan sepatu yang hanyut. Kendati akhirnya Zahra pulang kesiangan dan Ali terpaksa mendapat terguran keras di sekolah.

“Jangan sampai ayah tahu adikku, kita bergantian sepatu.”
“mengapa? Kan ayah bisa beli lagi?” usul Zahra.
“Jangan. Ayah kita tidak punya uang. Kita orang miskin. Kasihan ayah, sudah kerja keras tetapi tetap tidak punya uang. Apalagi adik kita masih bayi. Dia perlu susu dan makanan tambahan.”

Ali bersusah payah meyakinkan adiknya agar tak perlu melaporkan pada ayah tentang sepatu adiknya yang hilang.

Karim sebagai ayahnya Ali seorang marbot dan pekerja serabutan. Karim memang tidak mampu membahagiakan keluarganya. Namun sebagai seorang ayah dari tiga anaknya yang masih kecil Karim tetap semangat untuk bekerja.

Suatu ketika ia mengajak putranya Ali untuk melamar menjadi tukang kebun di kota dengan mengendarai sepeda butut keliling kota, di komplek perumahan elit. Lantaran digonggong anjing galak, keduanya harus lari tunggang langgang. Pada bagian ini banyak adegan lucu yang muncul. Sampai akhirnya Karim mendapat job sebagai tukang potong rumput dan menyirami kembang di sebuah rumah mewah.

Karim dan anak-anaknya Ali dan Zahra juga pernah melakoni memecah gumpalan gula putih untuk jamaah pengajian di masjid tempat tugasnya sebagai marbot.
Ketika Zahra membuatkan minuman-teh untuk ayahnya yang terasa kurang manis, dengan lugu Zahra mengatakan:

“Ayah tinggal mengambil gula di depan ayah.”

Namun hal itu tidak dilakukan oleh Karim, meskipun gumpalan gula yang dipecah-pecah untuk konsumsi jamaah pengajian, terlihat banyak di depannya.

“Itu milik masjid. Kita tidak boleh mengambilnya anakku” kata Karim dengan jujur.

Sebagai Muslim ia selalu berharap memakan makanan yang halal dari uang hasil kerjanya. Tak lebih, karena keberkahan seseorang hanya bisa diperoleh dari mendapatkan yang halal dari kerja keras, jujur dan tidak merugikan orang lain sesuai yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Film diakhiri dengan keikutsertaan Ali dalam lomba lari yang diadakan sekolahnya. Niat Ali mengikuti lomba itu tak lain ingin meraih juara ketiga dengan hadiah sepatu karet. Jika berhasil hadiah itu akan ia persembahkan buat adiknya tercinta Zahra.

Sayang seribu sayang Ali ternyata menjadi juara satu. Itu artinya ia mendapat hadiah sepasang sepatu olah raga laki-laki, bukan sepatu karet untuk wanita. Ali malah sedih, Ia merasa gagal membahagiakan Zahra .

Nilai apa yang dipetik dari film Children of heaven. Ada empat nilai yang dipetik dari film karya sineas
Iran ini. Pertama selalu melakukan kejujuran. Kedua selalu mencari penyelesaian masalah, ketiga selalu memikirkan orang lain dan keempat mencapai prestasi setinggi-tingginya.

Dalam Kesendirian

Terkadang kesendirian melahirkan sebuah kebahagian Kebahagian yang tak dimilki oleh mereka Karena kita terbiasa bermain dan bercengkrama dengan kesendirian Yang akan menghapus pelangi kesedihan…yang akan lahir nanti.
Image result for makna kesendirianKadang manusia butuh waktu untuk sendiri…
Kadang kita sendiri butuh waktu untuk menyelami dari suatu kesalahan yang ada, memikirkan langkah berikutnya setelah kita terjatuh. Kadang semuanya butuh proses yang sama sekali tidak gampang. Menyadari dan mengakui sebuah kesalahan dapat terjadi pun butuh sebuah keberanian. Sama sekali bukan hal yang mudah. Terutama jika kita mempunyai sikap yang arogan dan egoistik.
Entah sejak kapan aku menyadari bahwa hidup di dunia ini bukan cuma takdir, namun juga cobaan, bahkan siksaan dan buat aku, HIDUP adalah masalah. Masalah yang harus diselesaikan dan dicari solusinya. Kita tidak bisa menghindar atau lari dari masalah. Kalau tidak diselesaikan atau menghindarinya, satu saat pasti akan terakumulasi. Satu saat akan meledak dan menghancurkan diri kita sendiri. Jadi sebelum masalah itu membesar dan meledak, harus diselesaikan secepatnya. Kita tak bisa menghindar atau lari dari masalah, selesaikan secepatnya jangan ditunda.
HIDUP adalah ujian dan cobaan. Hidup harus dijalani dengan hati yang tulus serta lapang dada. Nah, sekarang bagaimana kita melewati berbagai ujian itu tanpa ada rasa emosi, tanpa harus terbakar amarah dan dendam pada orang lain, susah pastinya.
Dan HIDUP juga sebagai pilihan. Karena kemanapun kita berjalan dan pergi selalu dihadapkan dengan suatu pilihan. Pilihan antara yang baik dan buruk dan pilihan yang terkadang tidak mudah diputuskan. Setiap pilihan pasti punya konsekwensi baik dan buruknya sendiri dan setiap pilihan harus diperjuangkan, serta harus pintar-pintar dan hati-hati memilihnya. Jangan sampai salah dan keliru menentukan pilihan yang akan diambil dan yang terpenting juga adalah kita harus bisa mengelola pilihan dengan baik karena pada intinya, ambil hal-hal positif atau baik dari pilihan yang buruk, yang jelek atau jahat kita buang.
Kesendirian memberi arti dari perjalanan hidup kita karena dia, kesendirian itu sendiri, memberi kita waktu untuk merenung, mencoba mengenali diri kita sendiri, dan pda akhirnya setelah mengetahui segala kelemahan dan kekuatan kita, kita dapat menguatkan diri dalam keputusan untuk bersiap-siap memasuki gelanggang perang kehidupan dengan semangat baru dan Tuhan menciptakan malam untuk membuat manusia berfikir dengan segala kemampuannya bahwa, kesendirian itu diperlukan, dan setiap apa-apa yang diciptakan-Nya selalu mempunyai tujuan.
Merasa kesendirian bukanlah perkara yang sederhana. Hal ini boleh berdampak besar di dalam kehidupan seseorang.
Orang yang kesepian dan merasa sendiri akan dihantui dengan fikiran bahwa orang lain tidak peduli kepadanya, tidak ada lagi yang memperhatikannya. Dia dibayangi perasaan bahwa dirinya tak berharga, sehingga terpancar ketidak ceriaan di wajahnya dan dihantui dengan rasa sedih.
Kesendirian akan membuatnya mencari kompensasi dengan berbuat sesuatu yang merugikan dirinya sendiri, bahkan mungkin juga merugikan orang lain!!
Tapi jangan lupa bahwa Kesendirianlah yang membuat kita belajar untuk berdiri kokoh setegar karang. Menerobos kuatnya badai dengan segudang semangat. Menguatkan jiwa dengan gelora iman yang membara. Kesendirianlah yang membuat kita terus melaju.. bertarung hingga kelelahan menjadi teman setia kita.
Kesendirian sejatinya melelahkan dan melemahkan. Namun, aku selalu percaya, dari setiap kelelahan selalu ada kebahagiaan, dari setiap kelemahan selalu menyimpan energi kekuatan yang tak tertandingi.
Kesendirian, membuatku belajar. Bagaimana memahami setiap pesan dari-Nya.. serta memahami akan arti dan tujuan hidup kita serta selalu meletakkan semua harap agar selalu tertuju pada-Nya.. Kesendirianlah yang mengajarkanku semuanya.
Kesendirian, membuatku memahami, bagaimana menjaga semangat agar selalu tertata, menjaga hati agar kokoh hingga tergenapkan oleh-Nya.. menjaga diri agar panah syetan hanyalah sebuah buaian malam di siang yang terang.. Menjaga Jiwa agar selalu mengawasi keberadaan nafsu.. dan menjaga kemampuan agar selalu memberikan inspirasi bagi siapapun yang kita temui.
Lalu aku tiba-tiba teringat untuk coba belajar dari Paulus karena selama perjalanan hidupnya ia tidak pernah merasa sendiri, kerana Paulus menyadari bahwa Tuhan YESUS selalu memperhatikan dan memberi penghiburan kepadanya.
2 Korintus 1:3
“Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,”
Dengan menyadari bahwa Tuhan memperhatikan dan menghibur kita seharusnya tidak ada lagi perasaan kesepian dan kesendirian, justru di saat kita sendiri kita punya lebih banyak waktu untuk bersekutu lebih intim dengan DIA.
 Kesendirian memang tidak pernah lepas dari kehidupan seseorang. Semenjak kita lahir, kita terlahir sebagai manusia yang sendiri, kecuali jika kembar siam atau sekedar kembar. Lalu kedua orang tua kita yang berperan dalam mengahdirkan kita kedunia ini , selain Tuhan YME ,hadir menemani hari – hari kita sepanjang hayat mereka. Kemudian  saat kita dikebumikan pun pasti akan sendiri.

Arti orang tua dalam hidup memang sangat besar dan tidak ada bandingannya di dunia ini. Orang tua adalah Wakil Tuhan yang ada di dunia. Restu orang tua kita, terkadang ialah termasuk restu Tuhan juga. Sepanjang hidup kita pasti akan mendapat dampingan dari orang tua kita, namun terkadang banyak dari kita tidak dapat merasakan kebersamaan dengan orang tua kita sendiri dengan berbagai sebab.

Ketika beranjak dewasa, sebagai manusia normal,  sudah pasti kita terjatuh dalam jurang yang bernama cinta. Cinta antara dua insan yang berbeda jenis, dimana sudah digariskan oleh Yang Maha Kuasa untuk terjadi. Setiap orang sudah pasti dianugerahi cinta. Karena telah digariskan maka setiap manusia tidak bisa mengelak akan hal itu.
    
Acap kali perasaan yang dimiliki setiap insan tidak sama. Di sisi kaum adam mempunyai perasaan cinta A, sedangakan kaum hawa B. kedua perasaan tersebut akan sulit disatukan, karena alasan yang berbeda – beda setiap insan. Dari perkara inilah maka banyak bertebaran para tuna asmara / jomblo / single di masyarakat.

Kesendirian seperti inilah yang banyak membuat para tuna asmara di dalamnya merasa risau. Terutama pada usia ABG, namun juga akan dialami oleh orang sudah dianggap sudah sangat matang. Diantara kedua masa tersebut tentulah masa orang dianggap matang lebih merasa terbebani oleh kesendirian tersebut.

Semua karena cinta. Penyebab kesendirian-pun disebabkan karena cinta. Walau banyak orang berpendapat bahwa cinta sejati adalah perasaan cinta tanpa alasan. Namun kenyataanya banyak kesendirian yang terjadi karena mereka merasa tidak dicintai. Akan selalu ada alasan yang akan meluncur ketika orang menyatakan ketidakcintaanya kepada seseorang, yang katanya cinta itu tidak beralasan.

Cinta yang dipercaya akan membawa suatu keindahan akan berubah 180 derajat membawa suatu mimpi buruk bagi pelakunya. Ada 2 macam cinta yakni Cinta Ekspansif dan Cinta Kontruktif.


Cinta Ekspansif
Cinta yang sudah pasti mendatangkan energy positif bagi pelakunya. Bagaimana orang tidak bahagia jika rasa cinta yang sudah lama terpendam ternyata berbalas. Semua kegiatan yang kita lakukan akan terasa bahagia karena energy cinta ekspansif tersebut.
Cinta ekspansif yang lain ialah ketika kita sedang merasakan cinta namun tidak berbalas. Walupun tidak berbalas cinta yang kita miliki tidak miliki tidak padam, dan terus berusaha mengupgrade diri dari segala yang dimiliknya, agar lebih lebih layak dan dapat diperhitungkan untuk dibalas.

Cinta Kontraktif
Cinta yang pada umunya memiliki energy yang negative karena ketidakmampuan pemiliknya untuk mengontrolnya, sehingga akan berdampak buruk pada pemiliknya. Hal ini terjadi karena realita cinta yang dihadapi tidak sesuai dengan angan – angan pemiliknya. Rasa menyalahakan pada dirinya akan sangat besar sekali atas ketidaksempurnaanya.


Kesendirian memang tidak mengenakkan, terutama bagi pemilik cinta kontraktif yang tidak mampu mengontrol cintanya. Rasa gelisah, galau, gusar akan senantiasa menghinggapinya. Tanpa berusaha menerima dirinya apa adanya.

Cinta itu harus diperjuangkan. Tanpa diperjuangkan, mustahil kita akan mendapatkan apa yang kita cintai. Terkadang, banyak dari kita telah memperjuangkan, namun tidak dapat memerdekakan sebuah cinta. Disitu terkadang saya merasa sedih.

Memang cinta itu tanpa alasan. Tapi terkadang alasan-lah yang membuat sebuah cinta. Kesendirian terkadang adalah suratan, namun juga sebuah pilihan. Jika memang suratan, maka pasti ada yang salah pada diri kita, mengapa tidak bisa cepat memperoleh cinta. Karena pada dasarnya manusia telah diciptakan berpasang – pasang.

Semakin bermazmur lebih dalam lagi mengenai diri kita yang tak kunjung mendapatkan cinta. Disela – sela kita bermazmur, pasti akan ada jawaban mengapa kita tetap sendiri. Di titik itulah segala kegelisah yang telah menumpuk sesak dalam hati kita akan sedikit lega, jika kita bersyukur.

Karena semakin dalam kita bermazmur, maka kita akan lebih tau siapa diri kita yang sebenarnya, dan itu disebabkan oleh kedahsyatan kekuatan dari cinta itu sendiri. Namun dari cinta itulah yang membuat kita semakin kuat, dewasa, dan memandang masa depan dengan penuh optimis. Karena jika mempercayai cinta, maka kita akan terus berusaha menuju yang lebih baik lagi, agar pantas untuk dicinta. Tanpa harus meninggalkan siapa diri kita sebenarnya.

 Kesendirian Memiliki Keindahan


Saya tidak tahu apakah Anda pernah merasa kesepian; ketika tiba-tiba Anda menyadari bahwa Anda tidak punya hubungan dengan siapa pun—bukan suatu kesadaran intelektual, melainkan kesadaran aktual ... dan Anda terisolasi sepenuhnya. Setiap pikiran dan emosi terhalang; Anda tidak bisa berpaling ke mana pun; tidak ada siapa pun untuk didatangi: Tuhan, dewa, malaikat, semua telah lenyap di balik awan, dan ketika awan itu lenyap, mereka juga lenyap; Anda sepenuhnya kesepian—saya tidak akan menggunakan kata ‘sendirian’.

’Sendiri’ mempunyai arti yang lain sekali; ’sendiri’ memiliki keindahan. Berada ’sendiri’ mempunyai makna yang sama sekali lain. Dan Anda harus berada sendiri. Bila manusia membebaskan diri dari struktur sosial dari keserakahan, iri hati, ambisi, arogansi, pencapaian, status—jika ia membebaskan diri dari semua itu, maka ia berada sepenuhnya sendiri. Itu hal yang lain sekali. Maka di situ terdapat keindahan besar, rasa akan energi yang besar.


 Kesendirian Bukan Kesepian


Sekalipun kita semua sama-sama manusia, kita membangun dinding di antara kita dan tetangga kita melalui nasionalisme, melalui ras, kasta, dan kelas—yang lalu menimbulkan isolasi, kesepian.

Nah, batin yang terperangkap dalam kesepian, dalam keadaan terisolasi, tidak mungkin dapat memahami apa itu agama. Ia mungkin percaya, ia mungkin memiliki teori, konsep, akidah, ia mungkin mencoba menghubungkan dirinya dengan apa yang disebutnya ’Tuhan’; tetapi agama, menurut saya, tidak ada hubungannya sama sekali dengan kepercayaan apa pun, dengan rohaniwan apa pun, dengan lembaga keagamaan apa pun, atau apa yang dinamakan ’kitab suci’ mana pun. Keadaan batin yang religius hanya dapat  dipahami apabila kita mulai mengerti apa itu keindahan; dan pemahaman keindahan harus didekati melalui kesendirian total. Hanya apabila batin berada sendiri sepenuhnya, ia dapat mengetahui apa itu keindahan, dan tidak dalam keadaan lain apa pun.

Kesendirian jelas bukan isolasi, dan itu bukan keunikan. Unik hanyalah sekadar istimewa dalam salah satu hal, sedangkan untuk berada sendiri sepenuhnya dituntut kepekaan, kecerdasan, pemahaman luar biasa. Untuk berada sendiri sepenuhnya berarti batin sepenuhnya bebas dari segala macam pengaruh, dan oleh karena itu tidak tercemar oleh masyarakat; dan ia harus berada sendiri untuk memahami apa itu agama—yang berarti menemukan sendiri apakah ada sesuatu yang abadi, di luar waktu.


 Mengetahui Kesepian


Kesepian sama sekali lain dari kesendirian. Kesepian itu harus diatasi agar bisa berada sendiri. Kesepian tidak bisa dibandingkan dengan kesendirian. Orang yang mengetahui kesepian tidak pernah bisa mengetahui apa yang berada sendiri. Apakah Anda berada dalam keadaan sendiri itu? Pikiran kita tidak terpadu untuk berada sendiri. Adanya pikiran itu sendiri bersifat memisahkan. Dan apa yang memisahkan mengetahui kesepian.
Tetapi kesendirian tidak bersifat memisahkan. Itu adalah sesuatu yang bukan dari yang banyak, yang tidak terpengaruh oleh yang banyak, yang bukan hasil dari yang banyak, yang tidak dibentuk seperti pikiran ini; pikiran adalah dari yang banyak. Pikiran bukanlah entitas yang berada sendiri, oleh karena pikiran terbentuk, tersusun, terbuat selama berabad-abad. Pikiran tidak bisa berada sendiri. Pikiran tidak mungkin bisa memahami kesendirian. Tetapi dengan menyadari kesepian ketika melaluinya, muncullah kesendirian. Hanya dengan demikian bisa muncul apa yang tak terukur. Sayang sekali kebanyakan kita mencari kebergantungan. Kita menginginkan teman, kita menginginkan sahabat, kita ingin hidup dalam keadaan terpisah, dalam keadaan yang menghasilkan konflik. Apa yang berada sendiri tidak pernah berada dalam keadaan konflik. Tetapi pikiran tidak mungkin bisa melihatnya, tidak mungkin bisa memahaminya, ia hanya bisa mengetahui kesepian.


 Hanya dalam Kesendirian Terdapat Kepolosan


Kebanyakan dari kita tidak pernah berada sendiri. Anda mungkin menarik diri ke gunung dan hidup sebagai petapa, tetapi sementara Anda secara fisik berada sendiri, Anda memiliki seluruh gagasan-gagasan Anda, pengalaman Anda, tradisi Anda, pengetahuan Anda tentang masa lampau. Rahib Kristen di dalam sel biaranya tidak sendiri; ia bersama Yesus konseptualnya, bersama teologinya, bersama kepercayaan dan dogma-dogma tertentu yang mengkondisikannya. Begitu pula, sang sannyasi di India yang menarik diri dari dunia dan hidup terisolir tidak sendiri, karena ia pun hidup bersama ingatan-ingatannya.

Saya bicara tentang kesendirian yang di situ batin sepenuhnya bebas dari masa lampau, dan hanya batin seperti itulah yang bajik, oleh karena hanya di dalam kesendirian inilah terdapat kepolosan. Mungkin Anda berkata, ”Itu tuntutan yang terlalu banyak. Kita tidak bisa hidup seperti itu di dunia yang kacau ini, yang di situ orang harus pergi ke kantor setiap hari, mencari nafkah, membuat anak, menanggung gerutu istri atau suami, dan sebagainya.” Tetapi saya rasa, apa yang kita bicarakan berhubungan langsung dengan kehidupan dan tindakan sehari-hari; kalau tidak, itu tidak punya nilai sama sekali. Nah, dari kesendirian ini muncul suatu kebajikan yang kuat yang membawa rasa luar biasa akan kemurnian dan kelembutan. Tidak penting apakah kita membuat kesalahan; itu sangat tidak penting. Yang penting adalah memiliki rasa berada sendiri sepenuhnya, tak tercemari, oleh karena hanya batin seperti itulah yang dapat mengetahui atau menyadari apa yang berada di luar kata-kata, di luar nama, di luar segala proyeksi imajinasi.


 Orang Yang Sendiri Adalah Polos


Salah satu penyebab penderitaan adalah kesepian luar biasa manusia. Anda mungkin memiliki teman, Anda mungkin memiliki tuhan-tuhan, Anda mungkin memiliki pengetahuan yang luas, Anda mungkin aktif luar biasa di bidang sosial, bergunjing tidak habis-habisnya tentang politik—dan itulah yang dilakukan oleh kebanyakan politisi—dan kesepian ini tetap ada. Oleh karena itu manusia mencari suatu makna dalam kehidupan, dan ia menciptakan suatu makna, suatu arti. Tetapi kesepian itu tetap ada. Jadi, dapatkah Anda memandangnya tanpa pembandingan sedikit pun, sekadar melihat apa adanya, tanpa mencoba lari darinya, tanpa mencoba menutupinya, atau meloloskan diri darinya? Maka Anda akan melihat kesepian itu menjadi sesuatu yang lain sama sekali.

Kita tidak sendiri. Kita adalah hasil dari ribuan pengaruh, ribuan pengkondisian, warisan psikologis, propaganda, budaya. Kita tidak sendiri, dan oleh karena itu kita adalah manusia bekas. Bila kita sendiri, sendiri sepenuhnya, tidak termasuk keluarga apa pun—sekalipun mungkin kita punya keluarga—juga tidak termasuk bangsa apa pun, budaya apa pun, komitmen apa pun, terdapat rasa sebagai orang luar—orang luar terhadap setiap bentuk pikiran, tindakan, keluarga, bangsa. Dan hanyalah dia yang sepenuhnya sendiri yang polos. Kepolosan inilah yang membebaskan batin dari penderitaan.


 Kesendirian Yang Di Situ Tidak Ada Ketakutan


Hanya jika batin mampu menanggalkan semua pengaruh, semua campur tangan, dan berada sepenuhnya sendiri ... terdapat kreativitas.

Di dunia, makin lama makin banyak teknik dikembangkan—teknik bagaimana menpengaruhi orang melalui propaganda, melalui pemaksaan, melalui peniruan. ... Tak terhitung banyaknya buku ditulis tentang bagaimana melakukan ini-itu, bagaimana berpikir efisien, bagaimana membangun rumah, bagaimana membuat mesin, sehingga berangsur-angsur kita kehilangan inisiatif, inisiatif untuk memikirkan sesuatu yang orisinal bagi kita sendiri. Dalam pendidikan kita, dalam hubungan kita dengan pemerintah, dengan berbagai cara, kita dipengaruhi untuk menyesuaikan diri, untuk meniru. Dan bila kita membiarkan suatu pengaruh membujuk kita untuk mengambil sikap atau tindakan tertentu, dengan sendirinya kita menciptakan perlawanan terhadap pengaruh-pengaruh yang lain. Di dalam proses menciptakan perlawanan terhadap pengaruh lain, tidakkah kita menyerah kepadanya secara negatif?

Tidakkah batin seharusnya selalu berada dalam keadaan berontak, untuk dapat memahami berbagai pengaruh yang selalu menerpa, mencampuri, mengendalikan, membentuk? Bukankah salah satu sifat batin yang remeh adalah bahwa ia selalu ketakutan, dan—karena bingung—ia menghendaki ketertiban, ia menghendaki konsistensi, ia menghendaki suatu wujud, suatu bentuk yang dapat menuntunnya dan mengendalikannya. Namun, wujud-wujud ini, berbagai pengaruh ini menciptakan kontradiksi di dalam individu, menciptakan kebingungan di dalam individu. ... Pilihan apa pun di antara berbagai pengaruh itu tetap berada di dalam keremehan itu.

... Tidakkah batin seharusnya memiliki kemampuan untuk menyelami—bukan meniru, bukan dibentuk—dan untuk berada tanpa ketakutan? Tidakkah seharusnya batin seperti itu berada sendiri dan dengan demikian kreatif? Kreativitas seperti bukan milik Anda atau milik saya; dia anonim.

Deja Vu

Image result for definisi deja vu
Pernahkah kamu mengalami perasaan pernah melakukan kegiatan yang sama persis sebelumnya? Merasakan sebuah kondisi yang sama perisis sebelumnya? Melihat dan mendengar hal yang sama sebelumnya? Hal ini memang terkadang sangat membingungkan karena pada saat itu pula kita tidak mampu mengingat kapan dan dimana pernah melakukan kegiatan tersebut. Hal tersebut seolah-olah ada dalam mimpi namun kenapa bisa benar-benar terjadi. Inilah misteri yang biasa disebut orang dengan Dejavu.
Berdasarkan penelitian, 70% manusia di bumi pernah merasakan déjà vu. Jadi, fenomena psikologis tersebut adalah hal yang sangat wajar dan bukan merupakan suatu kutukan atau karma sebagaimana banyak dipercayai orang. Déjà vu berasal dari bahasa Prancis yang artinya "pernah lihat". Maksudnya, mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya. Di Yunani, fenomena ini disebut dengan paramnesia yang merupakan gabungan kata para artinya adalah "sejajar" dan mnimi artinya "ingatan".
Kenapa déjà vu bisa terjadi?

Pertanyaan yang mundul kemudian adalah mengapa déjà vu bisa terjadi? Jangan dulu berpikiran bahwa ini adalah fenomena alam yang tidak mampu dijelaskan secara ilmiah karena para ilmuan telah menemukan jawaban akan fenomena yang ada dalam alam pikiran manusia tersebut. Déjà vu terjadi karena adanya gelombang yang diantarkan ke dalam otak. Gelombang tersebut tercipta setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia. Gelombang ini lalu diterjemahkan ke dalam bentuk impuls listrik lalu dikirim ke otak dan dibaca. Tapi ada kalanya otak kita memiliki sensitivitas tinggi sehingga gelombang yang dibaca berupa amplitudo dan frekuensi tertentu tergantung dari kualitas otak kita.
Contoh sederhananya suatu waktu kita dalam hati mendendangkan sebuah lagu. Lalu kita menyalakan radio dan di radio sedang dimainkan lagu yang sedang kita pikirkan tadi. Langsung kita berpikir “déjà vu”. Padahal, ini menunjukkan bahwa gelombang radio yang dikirim oleh stasiun pemancar, selain diterima oleh radio kita, juga dibaca oleh otak kita karena sifat otak kita yang super sensitive dalam menerima gelombang listrik itu tadi.Ada lagi teori lain yang menjelaskan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh sebelah mata yang lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pada sesuatu yang sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yang dikenal dengan nama “optical pathway delay” ini dipatahkan ketika pada bulan Desember tahun lalu ditemukan bahwa orang butapun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran, dan perabaannya.

Déjà vu dipengaruhi usia
Ada pula yang beranggapan bahwa déjà vu ini adalah sebuah penyakit dalam ingatan sehingga semakin tua umur seseorang maka akan semakin sering pula terjadi déjà vu. Seorang ilmuwan asal Jepang dan juga merupakan seorang neuroscientist MIT , Susumu Tonegawa, melakukan eksperimen terkait fenomena ini pada tikus dengan membandingkan ingatan pribadi (episodik) dengan ingatan baru yang tercatat dalam dentate gyrus. Ia menemukan bahwa tikus yang dentate gyrus-nya tidak berfungsi normal kemudian mengalami kesulitan dalam membedakan dua situasi yang serupa tapi tak sama. Hal ini, tambahnya, dapat menjelaskan mengapa pengalaman akan deja vu meningkat seiring bertambahnya usia atau munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer. Kehilangan atau rusaknya sel-sel pada dentate gyrus akibat kedua hal tersebut membuat kita sulit menentukan apakah sesuatu ‘baru’ atau ‘lama’.

Macam-macam déjà vu
Déjà vu juga terjadi dalam berbagai bentuk ada yang hanya bisa mengingat secara samara-samar, ada yang hanya mengingat lokasi kejadian, dan ada pula yang mengingat hal-hal yang sangat mendetail. Secara garis besar, déjà vu terdiri dari empat jenis yakni:

1. Déjà Vu
Déjà vu jenis ini yang paling banyak terjadi dimana kita pernah merasakan suatu kondisi yang sama sebelumnya dan yakin pernah terjadi di masa yang lampau dan berulang kali. Sering kali pada saat itu individu akan diikuti oleh perasaan takut, rasa familiar yang kuat, dan merasa aneh.

2. Déjà Vécu
Perasaan yang terjadi pada Deja Vecu lebih kuat daripada déjà vu. Deja vecu seseorang akan merasa pernah berada dalam suatu kondisi sebelumnya dengan ingatan yang lebih detail seperti ingat akan suara ataupun bau.

3. Déjà Senti
Déjà Senti adalah fenomena “pernah merasakan” sesuatu. Suatu ketika kamu pernah merasakan sesuatu dan berkata “Oh iya saya ingat!” atau “Oh iya saya tahu!” namun satu dua menit kemudian sadar bahwa sebenarnya kamu tidak pernah berbicara apa pun.

4. Jamais Vu
Jamais Vu (tidak pernah melihat/mengalami) adalah kebalikan dari déjà vu. Kalau déjà vu mengingat hal-hal yang sebenarnya belum pernah dilakukan sebelumnya, Jamais Vu lain lagi. Tipe déjà vu semacam ini justru tiba-tiba kehilangan memorinya dalam mengingat sesuatu hal yang pernah terjadi dalam diri. Hal ini bisa terjadi karena kelelahan otak.

5. Déjà Visité
Déjà vu tipe ini lebih menitikberatkan pada ingatan seseorang akan sebuah tempat yang belum pernah ia datangai sebelumnya tapi merasa pernah merasa berada pada lokasi yang sama. Déjà Visité berkaitan dengan tempat atau geografi..
Déjà vu berasal dari salah saru kata atau frasa bahasa Perancis yang arti secara harfiahnya adalah “pernah melihat” . Maksudnya, seseorang mengalami suatu pengalaman yang dirasakan olehnya pernah dialami sebelumnya.
Venomena ini (Deja vu) pertama kali di temukan dan diungkapkan oleh seorang ilmuwan Perancis yang bernama Emile Boirac yang telah mempelajarinya pada tahun (1851-1917) dan dibukukan yang berjudul “L’Avenir des sciences Psychiques” yang ditulisnya pada saat dia mengenyam pendidikan di University of Chicago

Definisi déjà vu secara ilmu kejiwaan, menurut Dr. Vernon Neppe MD, PhD, Direktur Pacific Neuropsychiatric Institute (PNI), adalah pengaruh subjektif mengenai anggapan adanya kesamaan pengalaman saat ini dengan masa lalu yang sulit dijelaskan. Sedangkan James Lampinen, profesor psikologi dari University of Arkansas mendefinisikan déjà vu sebagai perasaan begitu kuat mengenai adanya kesamaan global yang terjadi pada situasi baru. Kesamaan pengalaman dalam déjà vu ini bersifat keseluruhan, hingga setiap detail terkecil, mirip sekali dengan yang pernah dialami seseorang di masa lampau. Tapi pengalaman ini selalu disertai dengan perasaan tidak nyata.deja-vu-brain
Pengalaman déjà vu biasanya dibarengi dengan perasaan “sudah kenal” atau “sudah tahu” atau merasa “sudah pernah Mengalami”. Sering kali déjà vu menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan karena manusia seperti dipaksa secara tidak sengaja untuk menyaksikan potongan film kehidupannya yang mungkin menyeramkan, ganjil, atau bahkan tidak masuk akal. Biasanya pengalaman ini berhubungan dengan mimpi walaupun dibeberapa kasus secara jelas pengalaman ini “pernah benar terjadi sebelumnya”.
Déjà vu ini memiliki beberapa variasi, yaitu:

1. Déjà vecu yang artinya pernah mengalami.
2. Déjà senti yang artinya memikirkannya.
3. Déjà visite yang artinya mengunjunginya.

Ada juga 3 tipe déjà vu, yaitu:
1. déjà vu yang berkaitan dengan kehidupan pribadi (life déjà vu)
2. déjà vu yang berkaitan dengan perasaan (sense/feeling déjà vu)
3. déjà vu yang berkaitan dengan tempat (place déjà vu)
4. Kombinasi dari ketiga gejala déjà vu tersebut, di mana seseorang merasa pernah hidup sebagai orang lain di satu tempat dan waktu yang sama,
bahkan merasakan perasaan yang sama pula.

Dari beberapa variasi dan tipe déjà vu diatas, maka dapat ditarik hubungan bahwa:
• Déjà vecu merupakan déjà vu yang berkaitan dengan kehidupan pribadi (life déjà vu)
• Déjà senti merupakan déjà vu yang berkaitan dengan perasaan (sense/feeling déjà vu)
• Déjà visite merupakan déjà vu yang berkaitan dengan tempat (place déjà vu).
Terkadang déjà vu juga diuraikan seperti perasaan yang telah melihat atau mengalami sesuatu sebelum ketika orang yang mengalami hal tersebut mengetahui kapan dia pernah melakukannya. Namun déjà vu disalahgunakan sebagi suatu pengalaman precognitive, perasaan pernah mengalami sesuatu dan mengetahui persisnya apa yang akan terjadi berikutnya, dan itu terjadi.
Suatu hal yang penting dari déjà vu adalah mengalami sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sedangkan suatu hal yang penting dari precognitive adalah menunjukkan sesuatu yang akan terjadi di masa depan, namun bukan suatu hal yang pernah dilakukan atau dilihat di masa depan.
Déjà vu dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu:

1. Associative Déjà Vu

Tipe déjà vu yang paling umum dialami oleh orang-orang sehat normal adalah associative secara alami di dunia ini. Manusia melihat, mendengar, membaui atau mengalami suatu kejadian yang berkaitan dengan suatu perasaan bahwa manusia tersebut berhubungan dengan sesuatu yang telah dilihat, didengar, dibaui, atau dialami oleh manusia tersebut. Ilmuwan terdahulu berpikir bahwa déjà vu jenis ini adalah suatu pengalaman “ingatan dasar” dan berasumsi bahwa pusat memori otak yang bertanggung jawab untuk itu.

2. Biological Déjà vu

Ada juga kejadian déjà vu antar orang-orang dengan epilepsi cuping sementara. Tepat sebelum epilepsi, penderita sering mengalami atau merasa déjà vu. Dengan adanya pengklasifiasian di atas dapat teridenfikasi bahwa isyarat otak dimana déjà vu jenis ini dimulai. Namun, dengan alasan ini pula déjà vu jenis ini berbeda gengan tipikal déjà vu sendiri. Orang yang mengalami déjà vu jenis ini mungkin akan mempercayai bahwa mereka telah mengalami peristiwa atau keadaan yang sama sebelumnya, disbanding dengan perasaan yang cepat berlalu.

Pengertian Déjà vu dari sudut pandang psikologi adalah ilusi seperti sudah kenal/ sudah akrab dengan suatu tempat yang sama sekali asing. Timbulnya peristiwa ini diyakini orang sebagai akibat adanya syarat yang sudah dikenali, namun ada dalam sub-ambang kesadaran. Sebagai contoh, ketika berjalan-jalan ditengah kota, beberapa ciri tampak seperti sama dengan penghayatan yang pernah dialami di tempat lain.

Intinya deja vu merupakan suatu fenomena aktivitas otak manusia yang berkaitan dengan memori yang lazim disebut “pemanggilan ulang” Penjelasan ini memperkuat fakta bahwa “penataan ulang memori” pada saat tertentu mempengaruhi keadaan alam sadar manusia ,Bannister dan Zangwill (1941) mencoba menganalisis déjà vu dengan menggunakan hypnosis pada 10 subjek penelitian. Ternyata 3 dari 10 di antaranya mengalami déjà vu. Cleary (2008) mengajukan hipotesis bahwa déjà vu merupakan bentuk dari sesuatu yang telah familiar diketahui yang disebut cripyamnesia adalah susuatu yang telah dipelajari namun tidak disimpan baik di otak, namun pada suatu waktu memori dalam “membukanya” .

Yang jelas hampir 70% manusia pernah mengalami deja vu walau tanpa mereka sadari, dan deja vu bukan merupakan suatu penyakit psikologis maupun penyakit gangguan pada Otak,tatepi lebih pada suatu akibat dari kegiatan otak/memori tentang suatu objek tanpa kita sadari.
Kind Regards            
      
 



Fiha Ade Alfin            
 

Sikap Positif


Image result for sikap positifUntuk memahami sikap positif dan pengaruhnya, silahkan simak analogi berikut. Beberapa tahun yang lalu, saya melihat pesawat TV tidak jelas. Teks-teks yang terdapat pada pesawat terlihat buram. Jauh sedikit saya tidak bisa membacanya. Saya kira memang pesawat TV saya sudah rusak. Ternyata yang rusak adalah mata saya, mata saya sudah minus setengah. Saya pun memakai kaca mata, ternyata semua yang semula terlihat kabur, kini menjadi jelas kembali.
Kaca mata ibarat sebuah sikap. Jika Anda memakai kaca mata hitam, dunia akan terasa lebih teduh bahkan gelap. Jika Anda memakai kaca mata hijau maka dunia akan terlihat agak kehijauan. Semua yang terlihat akan dipengaruhi kaca mata yang Anda gunakan. Kabar baiknya adalah sikap juga seperti kaca mata, dalam arti terserah Anda mau memilih yang mana. Sikap positif atau sikap negatif?
Setelah Anda memilih kaca mata, tentu saja Anda tidak bisa langsung memakainya. Anda harus membayar terlebih dahulu kepada penjualnya karena kaca mata tersebut memiliki harga. Demikian juga dengan sikap, untuk mendapatkan sikap yang positif, ada harga yang harus Anda bayar. Harga tersebut adalah kemauan Anda untuk berubah. Kemauan berubah inilah yang mahal. Banyak orang yang bercita-cita hidup lebih baik, tetapi tidak memiliki kemauan untuk berubah.

Menuju Sikap Positif

Langkah pertama adalah evaluasi sikap Anda saat ini. Sekali lagi kejujuran Anda pada saat evaluasi akan sangat menentukan. Evaluasi ini seperti diagnosa bagi seorang dokter, jika diagnosa salah bisa menyebabkan salah menanganinya baik dalam melakukan operasi atau pemberian obat. Jika salah, bukan hanya tidak akan sembuh, malah bisa saja memperburuk keadaaan. Salah satu trik untuk mengetahui lebih pasti tentang sikap Anda, tidak ada salahnya jika meminta bantuan orang lain.
Langkah kedua adalah Anda harus membina keyakinan Anda, bahwa sikap itu bisa berubah. Lihatlah perubahan sikap para sahabat Rasulullah SAW sebelum dan sesudah masuk Islam. Sikap beliau-beliau bisa berubah dengan drastis. Ini menunjukan bahwa sikap itu bisa berubah. Anda harus meyakininya, jika tidak, sikap Anda tidak akan bisa berubah.
Untuk mengubah sikap, ternyata tergantung pada diri Anda sendiri. Apakah Anda menyadari bahwa mata Anda yang bermasalah dan apa masalahnya? Setelah itu keyakinan Anda bahwa kacamata bisa mengatasi masalah mata Anda. Hal ini sama dengan masalah sikap Anda. Memiliki sikap positif tinggal menunggu waktu.
Untuk memperbaiki sikap berarti kita harus memperbaiki pikiran kita. Cara berpikir seseorang sangat tergantung pada apa yang diyakini. Keyakinan yang ada pada kepala sangat tergantung pada berbagai pengalaman dan informsai yang meyakinkan.
Kabar buruknya, banyak orang yang tidak pernah memperhatikan hal ini. Kita menerima informasi dan banyak sekali langsung meyakininya tanpa pernah mempertanyakannya. Pengalaman kita pun membentuk keyakinan, namun sering kali pengalaman kegagalan sementara menjadi sebuah keyakinan, bahwa kita akan gagal terus.
Belum lagi, kata-kata yang kita dengar dari orang-orang yang memiliki sikap negatif akan memperparah pikiran kita. Orang yang memiliki sikap negatif jauh lebih banyak ketimbang orang yang memiliki sikap positif (faktanya orang sukses jauh lebih banyak ketimbang orang biasa-biasa saja). Karena informasi negatif tersebut banyak dikatakan orang, maka informasi tersebut dianggap sesuatu yang benar sehingga kita meyakininya.
Jadi langkah selanjutnya untuk menuju sikap yang positif, setelah evaluasi dan memiliki kemauan adalah menggoyah keyakinan kita yang ada selama ini. Kecuali keyakinan agama yang tidak perlu digoyah. Sebagai contoh keyakinan yang perlu digoyah diantaranya:
  • Saya tidak berbakat bisnis.
  • Saya tidaK mungkin membeli rumah senilai 1 milyar rupiah.
  • Saya tidak mungkin berangkat haji.
Cara menggoyah keyakinan ialah dengan cara mempertanyakannya. Apakah betul seperti itu? Bagaimana dengan orang lain? Anda harus berusaha mendapatkan banyak rujukan untuk menggoyah keyakinan-keyakinan Anda selama ini. Referensi bisa datang dari para ahli atau fakta.
Setelah keyakinan negatif Anda tergoyahkan, langkah selanjutnya ialah mengisi dengan berbagai keyakinan positif. Bergaullah dengan orang-orang positif. Baca buku tentang pengembangan diri, motivasi, sukses, dan biografi orang-orang sukses. Anda akan mendapatkan banyak masukan untuk keyakinan baru Anda yang lebih positif. Namun, Anda harus tetap kritis terhadap keyakinan baru Anda terutama dari segi agama, karena saya sering menemukan keyakinan-keyakinan orang sukses yang bertentangan dengan agama.

Memasukkan keyakinan positif ke dalam pikiran bawah sadar Anda.

Banyak orang yang sudah tahu berbagai keyakinan positif, namun sikapnya tetap saja negatif. Salah satu penyebabnya ialah karena keyakinannya tersebut belum meresap pada pikirannya. Para ahli pikiran mengatakan bahwa keyakinan tersebut belum masuk ke dalam pikiran bawah sadarnya. Hanya keyakinan yang sudah masuk ke dalam pikiran bawah sadar saja yang bisa membentuk sikap positif.
Bagaimana caranya? Napoleon Hill, penulis buku Think and Grow Rich mengatakan “pengulangan pengukuhan perintah kepada pikiran bawah sadar adalah satu-satunya metode yang diketahui tentang perkembangan sukarela dari emosi keyakinan”. “Pengulangan pengukuhan perintah” ini dalam istilah lain disebut dengan sugesti pribadi atau ada juga yang menyebutkan afirmasi.
Pentingnya sebuah afirmasi sudah banyak diketahui oleh berbagai ahli pengembangan diri. Robert G. Allen dalam bukunya One Minute Millioner menyertakan afirmasi sebagai salah satu langkah menuju milyuner. Maxwell Maltz, seorang ahli psikologi juga sangat menganjurkan teknik afirmasi dalam membentuk citra diri. Oleh karena itu, saya sendiri saat mengadakan seminar atau pelatihan selalu menyertakan afirmasi sebagai upaya agar sikap peserta segera terbentuk.
Lalu seperti apa afirmasi itu? Sangat sederhana, Anda cukup menyatakan kalimat-kalimat keyakinan positif Anda. Setelah itu bacalah berulang-ulang. Semakin sering Anda membacanya akan semakin meresap kalimat-kalimat tersebut kedalam pikiran bawah sadar Anda. Berikut adalah beberapa contoh kalimat afirmasi yang saya ambil dari materi seminar menjadi lebih berani.
  • Saya yakin keberanian akan membawa dampak positif bagi saya.
  • Saya berani, sehingga potensi saya tergali.
  • Saya berani, sehingga peluang sukses saya lebih besar.
  • Saya selalu berfikir positif.
  • Saya berbaik sangka kepada Allah SWT.
  • Saya berbaik sangka kepada orang lain tanpa mengurangi kewaspadaan.
  • Saya yakin apa yang saya usahakan akan berhasil, kecuali Allah SWT tidak mengizinkan.  

Sunday, October 23, 2016

jangan tergesa-gesa

ini cerita ku yang ku alami dini hari silam


jika aku membayangkan soal kejadian yang ku alami dini hari silam
kadang aku ingin marah tapi untuk apa tidak ada gunanya
atau ingin menangis tapi untuk apa kasian air mata ku jika harus aku tumpahkan
aku hanya terdiam walau didalam hati sebenarnya sudah meluap bara api yang panas
kata-kata yang terlontar dari mulutnya itu sungguh pedih aku dengarkan
seolah-olah seseorang itu ingin aku yang salah dan kena marah
disaat kata-kata itu terlontarkan dari mulutnya
aku sungguh marah karena aku dimarahi sama seseorang yang tidak jelas Jabatannya
seseorang itu terus memarahi ku dan ingin menjatuhkan harga diri ku
aku ingin menjawab semua lontaran itu
tapi apa daya aku hanya terdiam dan tidak persilakan untuk menjawabnya
aku terus dimarahi dan seseorang itu seakan tidak mau tau apa yang ingin aku jawab
aku terus dibuat tak berdaya dan tak diperkenan menjawabnya
padahal seseorang itu bukan siapa-siapa
seseorang itu juga bukan yang memberi ku uang
tapi dengan sombongnya seseorang itu memarahi hal yang tak sewajarnya
aku sih bisa terima jika seseorang itu menanyakannya dengan baik-baik
jangan seperti itu seakan-akan aku melakukan kesalahan besar dan bersifat fatal
sesuatu hal akan lebih baik dan nyaman jika dibicarakan dengan baik-baik bukannya dengan amarah
jika nantinya yang dimarahi terbukti tidak bersalah apa seseorang itu tidak malu dengan dirinya
telah memarahi seperti itu?!!

SO PLEASE DON'T MAKE A DECISION AT YOUR CONVENIENCE 
 USE YOUR HEAD BEFORE SPEAKING
Yogyakarta, 23 Oktober 2016
Kind Regards            
 


                 
  Fiha Ade Alfin            

Thursday, October 20, 2016

cerita film anak bangsa

--cerita ini diambil tadi pas aku lihat salah satu film anak bangsa

yang berjudul " Impian Srintil (habis gelap terbitlah terang) "--


cerita yang menggambarkan perjuangan anak bangsa yang bernama Kartini
yang dengan tekunnya belajar untuk menjadi seorang pengacara
dia bahkan berani melawan siapapun yang termasuk dia benar atau bahkan seseorang yang merasa dilecahkan atau direndahkan dia berani untuk melawannya selagi dia benar
cerita ini penuh dengan inspiratif dan nilai moral yang terkandung didalamnya
film ini juga menjelaskan walaupun dia punya seorang ibu pembantu dan ayahnya yang suka judi
dia tetap bertekad untuk sekolah setinggi mungkin demi cita-citanya
dari sekian adegan demi adegan aku paling suka kata-kata ini
" Jangan Mundur Sebelum Mencoba " dan " Manusia Juga Bisa Berubah Termasuk Ayah "
kata-kata yang singkat padat dan jelas ini sungguh mengetuk hati
saat Kartini tumbuh dewasa pun dia kesampain menjadi seorang pengacara
banyak babak menegangkan yang ada di adegan ini
dia harus melawan seorang yang kaya raya dalam pengadilan
bahkan dia banyak disarankan untuk mundur dari pengadilan tersebut dan mundur untuk menjadi seorang pengacara dari clientnya itu karena dia pasti tidak sanggup untuk melawan saingannya
tapi karena dengan tekad tersebut dia berani untuk melawannya
dia bahkan membantah omongan atasannya karena kasus yang sedang dia tanggapi harus berhasil karena clientnya ingin saingannya harus mendapatkan ganjaran yang setimpal karena dia telah memperkosanya
dan dengan tekad serta keberanian yang dia miliki akhirnya kasus tersebut dia memenangkannya
 saat itu pula temennya masa kecilnya datang dengan memberikan tepukan seta ucapan selamat
teman masa kecil yang tadinya bekerja sebagai pemulung tersebut akhirnya kesampain menjadi seorang polisi yang membantu menangani kasus yang di pegang Kartini
dan seorang ayahnya juga turut hadir untuk memberikan tepuk tangan serta ucapan selamat kepada putrinya karena telah sukses menyelesaikan kasus yang dianggap rumit itu
ending dari film itu berakhir mengesankan Kartini sukses menjadi Pengacara dan berhasil menyelesaikan kasus yang dianggap rumit, temannya berhasil menjadi Polisi sesuai keinginannya, dan Ayahnya berubah menjadi lebih baik dari awalnya.
I LOVE FILM ANAK BANGSA.
Yogyakarta, 20 Oktober 2016
Regards                




Fiha Ade Alfin          

Wednesday, October 19, 2016

curahan hati

mungkin disaat orang-orang sedang sibuk dengan dunianya 

dimana mereka berbondong-bondong pergi atau bahkan jalan untuk menyenangkan dirinya sendiri
disini aku hanya terduduk manis dengan sepasang kursi dan meja yang menemani indahnya hari ini
kadang kala aku merasa kesepian
terkadang juga aku merasa ingin seperti mereka
mereka yang selalu ceria, tertawa, bahkan bergembira
tapi kadang aku tersadar apa aku harus seperti meraka
aku juga mengerti terkadang mereka tersenyum walaupun hati sedang menangis atau bahkan bersedih
tapi mereka hebat bisa menutupi semua kesedihannya
aku juga tersadar akan itu kadang aku rela tertawa dan tersenyum walaupun hati bersebrangan akan itu
disaat orang lain merasakan kebahagian yang tiada tara
aku hanya bisa melihatnya dan mendengarkan kebahagiannya tersebut
aku hampir kehilangan pikiran ini dan terbawa kesuasana itu
tapi syukurnya aku masih menjadi diri sendiri yang tidak merasa iri dengan fana duniawi
karena aku yakin kelak aku juga bisa menjadi seperti mereka
dengan usaha dan tekad ku
dengan keringat yang harus aku tumpahkan
bahkan air mata yang harus ku relakan keluar dari mata indah ini
karena aku yakin bahwa usaha keras itu tidak pernah mengkhianati
sesulit apapun  rintangan yang aku lalui
seluas apapun cobaan yang menghalangi
pasti aku bisa untuk melewatinya
karena dengan niat aku pasti bisa untuk mencapai sebuah harapan ku
kerena dengan niat aku juga bisa menggapai keinginan ku
BELIEVE YOUR SELF
Yogyakarta, 19 Oktober 2016
  Regards                        
 
   



Fiha Ade Alfin                 

Saturday, October 15, 2016

cerpen dan drama

ku mencoba berdiri walaupun terasa berat

aku berjalan ke arah tempat tidur
ku coba untuk membaca apa yang tadi ku alami
ku renungkan diri dan berfikir apa ada yang terjadi barusan
apakah aku punya salah sebelumnya terhadap sosok atau banyangan tadi yang mencoba masuk kedalam alam yang gelap tadi
tak lama pintu yang tadinya aku tutup terdengar suara
seraya ada yang mengetuk pintu tersebut dengan memanggil pelan nama ku
ku coba terdiam sambil menatap kearah benda yang bisa menampilkan seluruh tubuh ku
dan tak lama dari itu pintu tersebut terdengar bersuara lagi
aku berjalan kearah pintu
perlahan aku buka ternyata dibalik pintu tersebut ...
-- bersambung -- { eps.2 }

cerpen dan drama

saat ku tatap mentari yang bersinar dipagi hari

ku pandang embun pagi yang bertaburan didedaunan
ku resapi semilir angin yang perlahan menyerang pandanganku
tiba-tiba dengan tak terasa tubuh ku mulai tertunduk kebawah
aku berjongkok seraya ingin duduk
pikiran ku berpusat pada awan putih yang berada diatas
dengan perlahan aku mulai memejamkan mata ini
dialam yang gelap aku melihat sosok lain selain diri ku tertunduk lemas sembari mengeluarkan butiran-butiran air mata yang jatuh dari mata yang indah
ku coba mendekatinya namun saat ku dekati perlahan dia menjauh dari pandangan ku
semakin aku mendekati semakin menjauh dia dari pandangan mata ini
aku mencoba untuk memberhentikan langkah ku ini
dan aku berfikir kenapa ini bisa terjadi
lantas kenapa aku harus melangkah untuk mendekatinya
sesaat alam yang gelap tadi perlahan berubah menjadi terang dan lebih terang
ternyata aku mulai membuka mata ini
dan saat mata ini terbuka sepenuhnya
aku berdiri dan menatap langit yang cerah diiringi semilir angin yang menyejukkan
kemudian aku berfikir lagi siapa sosok yang tadi muncul saat aku memejamkan mata ini
kenapa dia muncul di kegelapan?
-- bersambung -- {eps.1}